Senin, 19 Mei 2014

7 KESALAHAN TERBESAR DI AWAL KARIR MLM ANDA

Anda pasti sering mendengar betapa banyak kisah sukses di dunia MLM, dimana 
seorang yang asalnya betul-betul bangkrut kemudian dalam waktu yang sangat 
singkat dalam hitungan bulan tiba-tiba menjadi 'super star' dan menghasilkan 
sebuah kisah sukses dengan penghasilan hingga puluhan atau bahkan ratusan juta 
perbulan! Kemudian Anda didepan cermin melihat 'seorang' yang sudah tahunan 
menggeluti bisnis MLM dan status keuangan 'orang tersebut' tidak lebih baik dari 
sewaktu pertama memulainya. Ya, orang tersebut adalah Anda sendiri.

Kini Anda bertanya-tanya, apakah Anda bisa mempercayai kisah-kisah sukses Yang 
dulu membuat Anda tertarik dengan bisnis ini.

Kenyataannya adalah sederhana: kisah-kisah sukses tersebut bukan sekedar Legenda 
atau khayalan. Apabila Anda belum mencapainya hampir dapat dipastikan Anda telah 
melakukan 1 atau semuanya "7 Kesalahan Terbesar di Awal Karir MLM Anda."

OK, kini saatnya Anda instropeksi dan mengoreksi kesalahan-kesalahan tersebut:


1.Anda menganggap MLM sebagai bisnis yang tidak perlu kerja keras.

Apakah MLM sebuah bisnis yang konsepnya sangat sederhana? Ya. Apakah cukup 
bekerja seadanya untuk mencapai sukses di dunia MLM? tidak, tidak dan tidak!  
Sebagian besar pelaku MLM beranggapan bahwa mereka dapat bergabung dengan bisnis 
MLM dan beberapa bulan kemudian mereka telah mendapatkan bonus puluhan juta 
perbulan tanpa bekerja keras. Hal tersebut sama sekali tidak benar. Para 
distributor sukses MLM yang telah menikmati bonus bulanan hingga ratusan juta 
akan mengatakan: Anda harus bekerja keras dan cerdas dengan system yang ada dan 
penghasilan Anda bisa mencapai puluhan bahkan ratusan kali.

Seorang teman yang kini bonusnya sudah mencapai ratusan juta perbulan 
mengatakan: "Saya mengerjakan bisnis ini bukan hanya dengan keringat, tapi juga 
darah dan air-mata?" Katanya menggambarkan penderitaan yang bertubi-tubi diawal 
karir MLM-nya. "Sukses saya memang adalah suatu berkah, tapi bukan sama sekali 
bukanlah suatu kebetulan. Saya merencanakannya dari dulu dan mengerjakan apapun 
untuk mencapainya" 

Jadi Anda harus menyadari bahwa bisnis MLM adalah suatu bisnis yang harus Anda 
kerjakan dengan penuh komitmen. Bedanya dengan pekerjaan konvensional adalah 
Anda kini yang menentukan sendiri seberapa tinggi Anda ingin sukses dan Anda 
tidak perlu repot memulainya, sebab perusahaan MLM sudah menyediakan semua
system: manajemen, produk, system bonus, dan training.

Meskipun ada system spillover dimana Anda bisa mendapat downline gratis, tapi 
itu  bukanlah satu-satunya yang menjamin kesuksesan Anda. Sistem spillover hanya 
mempermudah namun tidak menjamin. Kerja keraslah yang menjamin Anda sukses. Saya 
yakin Tuhan setuju dengan pendapat saya.


2.Anda tidak memiliki target yang jelas!

Kenapa Anda bergabung dengan perusahaan MLM? Apa yang Anda inginkan? Berapa 
bonus yang Anda ingin hasilkan?

Jawaban UMUM dari 3 pertanyaan diatas umumnya adalah:
- Ingin dapat uang
- Bonus yang besar
- Sebanyak-banyaknya.

Dengan pengertian dan jawaban seperti itu, berapa kira-kira bonus yang akan Anda
hasilkan? Tidak banyak. Ingat, MLM adalah suatu bisnis dan Anda harus mempunyai 
target yang jelas untuk sukses dalam suatu bisnis. Cukup masuk akal bukan? Anda 
harus tahu berapa bonus yang ingin Anda dapatkan 6 bulan, 1-2 tahun yang akan 
datang dst. Apa yang Anda lakukan dengan bonus-bonus tersebut: membeli BMW 325i 
baru warnah merah? Mengajak keluarga berwisata? Lalu kenapa 95% orang tidak 
memiliki target yang jelas? Karena umumnya orang takut untuk membuat suatu 
target. "Bagaimana kalau tidak tercapai?" Begitu umumnya pikiran 95% orang. Itu 
sebabnya 95% orang tersebut tidak puas dengan hidup mereka 95% orang tidak 
merasa mereka telah mencapai sesuatu yang dapat mereka banggakan. Sekarang mari 
kita analisa: seandainya Anda mencanangkan suatu target dan memang tidak 
tercapai, apakah kesehatan Anda terganggu? Apakah orang-orang yang Anda cintai 
tiba-tiba meninggalkan Anda? 

Herman, seorang distributor MLM yang bekerja sebagai pegawai lapangan disebuah 
perusahaan mainan mengatakan kepada semua temannya bahwa 3 bulan kemudian dia 
akan dapat membeli sebuah sedan baru. Bahkan dia memberikan deskripsi yang jelas 
tentang warna, jenisnya dan harganya. Teman-teman mereka tertawa sewaktu 
mendengarkan 'komitmen' tersebut. Dan mereka tertawa lebih terbahak-bahak 
sewaktu akhirnya Sonny barusan mendapatkan 'komitmennya' 3 bulan lewat 10 hari. 
"Ha..ha..ha..kamu terlambat kan mendapatkan mobil ini?" olok mereka. Dengan 
tersenyum, Sonny menjawab: "Memang saya terlambat hampir 10 hari dari target 
saya, tapi paling tidak sekarang saya punya mobil baru. Jauh lebih baik dari 3 
bulan yang lalu saya harus naik bis ke tempat kerja. Bagaimana dengan kalian 
sendiri? Kalian memang tidak terlambat mencapai target apapun karena anda TIDAK 
memiliki target apapun?. 
Sampaikan salam saya untuk kondektur bis yang biasa kita jumpai setiap pagi." 


Kami yakin Anda pun akan mengatakan dan merasakan suatu kebanggaan apabila Anda
adalah Herman.

Kunci dari suatu keberhasilan adalah Anda harus memiliki suatu target yang jelas 
apa yang Anda inginkan dari bisnis MLM Anda. Brian Tracy seorang konsultan 
pengembangan SDM terkemuka di dunia dalam bukunya "21 rahasia untuk menjadi 
Multi Milyader" mengatakan: "Rahasia pertama untuk menjadi multi-milyader adalah 
BERMIMPI IMPIAN YANG BESAR (dream big dreams)."

Koreksi: Bertanyalah kepada diri Anda: berapa bonus atau apa yang harus Anda 
miliki untuk sekarang menjadi 'happy'? Dengan kata lain, begitu Anda memulai 
bisnis MLM, Anda harus segera memikirkan apa yang ingin Anda hasilkan dari 
bisnis Anda: keliling dunia? Beli mobil dan rumah mewah?


3.Anda tidak memiliki dana operasional yang memadai

Meski bisnis Triple-s hanya alih belanja namun sangat disarankan agar Anda punya 
lebih sedikit uang lagi untuk membeli buku motivasi, formulir, bikin brosur, 
hadiri 
pertemuan dll. 

Apakah berarti bisnis MLM adalah bisnis yang mahal untuk memulainya? Tentu saja 
tidak. Coba bandingkan dengan bisnis lainnya. Untuk memulai berjualan bakso 
saja, misalnya, Anda pasti butuh sekitar Rp. 5.000.000,- untuk membeli gerobak 
dorong, bahan pokok, dll. Dan berapa lama kira-kira Anda bisa mengembalikan 
modal tersebut?

Koreksi: Anda sebaiknya memulai bisnis MLM tidak dengan modal kosong. Paling 
tidak Anda harus memiliki penghasilan tetap untuk menghidupi kebutuhan minimal 
Anda sehari-hari entah dengan bekerja atau ambil untung dari berjualan produk 
Triple-s. Jangan sampai Anda menghabiskan tabungan Anda untuk 
mengerjakan bisnis MLM yang mungkin baru membuahkan suatu penghasilan 1 tahun 
berikutnya.

 

4.Anda tidak mempunyai Mentor yang patut ditiru:

Walaupun banyak cara untuk mencapai sukses, tapi alangkah bagusnya apabila ada 
yang mengajarkannya kepada Anda sehingga Anda tidak perlu susah-susah untuk 
menemukannya sendiri. Seorang pakar pengembangan kepribadian ternama didunia 
Anthony Robbins mengatakan: "Buat apa susah-susah mencari jalan, karena sudah 
banyak orang lain yang melakukannya. Anda tinggal melakukan hal yang sama mereka 
lakukan, maka Anda akan mendapatkan hasil yang sama pula." 


Koreksi: Carilah di jajaran upline Anda siapa saja yang telah mencapai tingkat 
kesuksesan seperti yang Anda inginkan. Kemudian tanyalah bagaimana 'resep' dan 
strategi mereka hingga mencapai sukses.


5.Anda terjebak dalam "Management Trap"

Sebetulnya ada 2 macam "management trap" yang bisa menjadi penghambat utama 
bisnis MLM Anda. Untungnya, solusi dari masalah tersebut semuanya tergantung 
pada Anda sendiri. Pertama, Anda mengalami betapa sulit mensponsori seorang 
distributor ke
Bisnis MLM Anda. Itu sebabnya begitu mendapatkan beberapa distributor, Anda 
sedemikian kuatir kehilangan mereka. Segala cara apapun Anda lakukan untuk 
'memberikan servis' agar mereka tidak kecewa dan berhenti mengerjakan bisnis MLM 
Anda, mulai dari memberikan biaya operasional, downline, dll. Kita sering 
terpaku dengan kebiasaan mensponsori distributor baru dan memberikannya kepada 
distributor yang 'malas, diorganisasi kita dengan harapan mereka akan 
'termotivasi' untuk menjadi aktif. Berapa kali atau berapa persentase 
keberhasilannya? Paling banyak 1 atau 2 %. 

Motivasi adalah suatu sifat dari dalam diri kita sendiri, bukan dari luar. 
Sering seorang Distributor memohon 'beri saya downline dong, biar semangat.' 
Seharusnya distributor tersebut memberikan ijazah dulu kepada anaknya biar giat 
sekolah? Atau, sering kita mendengar distributor merengek 'upline harus bantuin 
downline dong, biar termotivasi untuk bekerja.' Ingat, tugas upline atau sponsor 
memang membantu, tapi hanya dalam hal support atau training dan bukan memberi 
downline, brosur uang pendaftaran, dll. 

Seorang distributor sukses mempunyai kepribadian seorang leader dari awal, bukan 
setelah mendapat kucuran downline dari uplinenya. Bahkan semua distributor 
sukses dengan bonus ratusan juta per bulan memiliki suatu kesamaan: mereka 
menghormati jajaran sponsor dan upline mereka, tapi mereka tidak menggantungkan 
bisnis mereka kepada para sponsor tersebut. "Saya lebih berkonsentrasi membina 
organisasi saya, sebab dari merekalah saya dapat mencapai impian saya." Ungkap 
Debra seorang ibu rumah tangga dengan bonus lebih dari Rp. 1 Milyar per bulan. 

"Saya jarang ngobrol dengan upline, sebab sibuk dengan downline saya. Namun saya 
yakin upline saya tidak keberatan." Siapa yang keberatan punya downline dengan 
bonus bulanan Rp. 1 Milyar???? 

Seharusnya Anda justru banyak melakukan seleksi untuk memilih dengan siapa Anda 
sebaiknya melakukan investasi waktu dan pembinaan. Ada pepatah klasik di MLM 
yang mengatakan: "Jangan mengirim anak ayam ke sekolah rajawali." Artinya semua 
orang memang mengatakan ingin sukses, kaya, dsb., tapi hanya sebagian kecil yang 
betul-betul mau bekerja sesuai dengan komitmennya.

Sebagian besar dari organisasi Anda akan terdiri dari konsumen partimer MLM 
mereka yang mengerjakan bisnis ini belum secara penuh, baik waktu maupun 
komitmen. Tapi tugas dan strategi Anda adalah membina mereka yang memiliki 
komitmen 100%, karena walaupun jumlah mereka sedikit, tapi merekalah yang akan 
membuat Anda "pensiun kaya". "Saya hanya bekerja dengan 5 top leader setiap 
bulan hanya mereka yang memberikan komitmen 100% pada bisnis ini," kata 
Stefanus, penghasil bonus bulanan $400,000+. "Untuk mendapatkan 5 top leader 
tersebut, biasanya saya harus sponsor lebih dari 50 orang dan sering bahkan saya 
harus meneliti hingga kedalaman jaringan saya, mereka tidak selalu di level 
pertama." 

Management Trap berikutnya adalah anggapan bahwa kita MEMILIKI downline kita 
selamanya dan seutuhnya. Seringkali tanpa sepengetahuan kita beberapa anggota 
downline keanggotannya 'expired' atau kadaluwarsa. Kemudian beberapa saat 
kemudian distributor tersebut bergabung lagi dengan sponsor yang berbeda, maka 
'mantan' upline atau sponsornya menjadi marah. Ingatlah bahwa MLM adalah bisnis 
'sukarela' dalam arti kita tidak bisa memaksa seseorang untuk bekerja sesuai 
dengan kemauan kita. Ibaratnya kita telah cerai dengan pasangan kita, apakah 
kita akan marah kalau dia kencan dengan orang lain? Seharusnya kita justru harus 
memberikan semangat agar distributor tersebut lebih sukses dengan jajaran 
uplinenya yang baru.

Koreksi: Pertama, buatlah suatu sistem dimana Anda bisa terus menerus 
mensponsori member baru. Ingat, New members = new blood = new life. Sponsori 
semuanya langsung oleh Anda hingga Anda menemukan 3-5 individual yang betul-
betul komitmen untuk sukses apapun resikonya. Berikan training kepada individual 
tersebut. Setelah mereka mandiri dalam 2-3 bulan, carilah lagi member baru untuk 
menggantikan mereka yang telah mandiri. Kemudian pantaulah perkembangan para 
leaders Anda: diskusi, presentasi dan bila perlu beramh-tamah untuk mempererat 
hubungan. Ajarkan kepada mereka untuk melakukan hal yang sama terhadap para 
leaders mereka. Artinya, duplikasikan kepedulian Anda kepada seluruh organisasi 
Anda.


6.Anda tidak mempunyai komitmen.

Kita sering mendengar distributor MLM mengatakan: saya mengerjakan 3 perusahaan 
MLM dengan produk yang berbeda: food supplement, tas dan oli mobil karena saya 
punya pangsa pasar yang berbeda. Seharusnya distributor diatas membuka 
supermarket untuk memenuhi kebutuhan pangsa pasarnya yang berbeda.

Kenapa distributor dengan lebih dari 1 MLM gagal di bisnis ini? Bisnis MLM 
adalah bisnis duplikasi, jadi Anda akan menduplikasikan etika dan cara kerja 
Anda kepada organisasi Anda- hal yang baik maupun hal yang buruk. Bayangkan, 
bila Anda mengerjakan MLM A dan MLM B, maka downline Anda dari MLM A akan 
mengerjakan MLM A dan MLM C. Kemudian downlinenya lagi akan mengerjakan MLM C 
dan MLM D. Maka akhirnya Anda tidak memiliki organisasi yang berjalan sesuai 
dengan sistem.

'Saya akan komit ke satu perusahaan kalau bonusnya sudah besar?." Begitu kira-
kira alasan klasik distributor. Tapi pernahkah kita berpikir:'Bonus teman saya 
besar karena selama ini komit hanya ke satu perusahaan?'

Dari 100 penghasil terbesar MLM yang pernah dipublikasikan oleh Upline Magazine, 
tidak seorangpun dari mereka yang mengerjakan lebih dari 1 perusahaan.

Selain komitmen terhadap satu bisnis MLM, Anda juga perlu komitmen terhadap 
target Anda sendiri. Istilahnya: It's now or never!

Target yang jelas (Kesalahan no. 2) dan komitmen sebetulnya merupakan satu 
kesatuan yang saling mendukung. Kadang-kadang kita merasa frustrasi dengan 
perkembangan bisnis kita, tapi selama kita tetap berkomitmen untuk mencapai 
target, kita akan kembali bersemangat.

Koreksi: Jangan memulai bisnis MLM di lebih dari 1 perusahaan karena Anda tidak 
akan fokus dan bertanyalah pada diri Anda, apa yang Anda bersedia lakukan untuk 
mencapai semua target Anda? Kemudian jangan menyerah sebelum target tersebut 
tercapai.


7.Anda tidak belajar untuk sukses dan mandiri

Kemampuan apa saja yang Anda perlukan untuk sukses dalam bisnis MLM? Atau lebih
tepat, apa saja yang harus Anda lakukan? Cukup sederhana:
a. Konsumsi produk-produk MLM Anda, jadilah "product of the products"
b. Lakukan promosi offline dengan memberikan presentasi yang optimal dan terus 
menerus untuk mensponsori distributor baru.
c. Lakukan promosi online untuk mensponsori distributor baru dan binalah secara 
online.
c. Lakukan training kepada organisasi Anda agar menduplikasikan ke-3 hal 
tersebut diatas.

Sederhana, bukan? Tapi berapa banyak distributor yang melakukannya? tanpa 
mempercayai dan mengkonsumsi sendiri produk MLM Anda, sangatlah sulit untuk 
membuat orang lain mengkonsumsinya untuk jangka waktu yang panjang. Ingat, tidak 
semua distributor akan menghasilkan bonus yang besar di organisasi Anda.

Tapi selama mereka mempercayai dan mengkonsumsi produk, Anda akan terus 
mendapatkan bonus. Produk adalah "kunci utama" apakah Anda akhirnya akan bisa 
pensiun dari bisnis MLM Anda (baru system bonus yang menentukan seberapa besar 
"uang pensiun" Anda tersebut).

Seringkali distributor MLM tidak mau belajar bagaimana memberikan presentasi, 
apalagi training. Padahal presentasi adalah nafas hidup bisnis MLM Anda. Bahkan 
pernah sewaktu menghadiri sebuah presentasi MLM, seorang distributor mengeluh 
bahwa presentasi yang dilakukan oleh pihak perusahaan tidak pernah berubah, jadi 
banyak distributor yang sudah bosan. Kami bertanya walaupun sudah sangat menduga 
bagaimana perkembangan organisasi MLM distributor tersebut. Jawabannya: tidak 
berkembang sama sekali. Jelas bahwa distributor tersebut salah kaprah dalam 
menerima suatu presentasi yang ditujukan untuk CALON DISTRIBUTOR, bukan untuk 
distributor yang sudah aktif. Bagi seorang calon distributor, presentasi seperti 
apapun adalah BARU.

Harvey Connors, seorang senior bisnis MLM bahkan membuat system dimana 
distributornya memberikan presentasi yang sama selama bertahun-tahun. "Anda 
bahkan harus ikut tertawa saat mendengarkan lelucon yang sama. Puluhan kali. 
Ratusan kali," katanya. Hasilnya, bonus ratusan juta perbulan dan puluhan ribu 
organisasi yang berkebang terus.

Koreksi: kembalilah ke ilmu dasar MLM, yaitu, mengkonsumsi produk sendiri, 
sponsori member baru(terus-menerus), dan duplikasikan ke-2 hal tersebut kepada 
seluruh organisasi Anda. Memang tidak mudah untuk sukses di MLM, tapi juga tidak 
serumit yang masyarakat umum perkirakan. Paling penting, kenalilah manfaat 
produk secara global dan bagaimana memberikan presentasi yang efektif.

Nah, kini Anda bisa menganalisa apakah Anda melakukan "kesalahan" klasik diatas? 
Anda sebaiknya menyadari dan mengakui kesalahan mana yang Anda lakukan dan Anda 
DUPLIKASIKAN. Perbaiki kesalahan tersebut dan mulailah mengerjakan bisnis MLM 
seperti layaknya mereka yang sukses. Dan yang terpenting, jangan Anda pernah 
merasa putus harapan dengan bisnis ini karena kesalahan di masa lampau. 

Anthony Robbins selalu mengatakan: "Sukses berasal dari tindakan benar, tindakan 
yang benar berasal dari pengalaman, pengalaman berasal dari suatu kesalahan atau 
bad judgement." Nah, jadi kesalahan dimasa lampau tidak ada artinya apabila Anda 
bersedia menyadari dan memperbaikinya.